Rabu, 29 Februari 2012

kultur jaringan

Teknik Kultur Jaringan - Adakah hubungannya antara sel, jaringan, organ, dan kultur jaringan pada tumbuhan? Tentu saja ada, contohnya ketika kita mempelajari sifat-sifat yang terdapat pada suatu jaringan. Pengetahuan tentang sifat jaringan dan sel pada tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam kultur jaringan.



Sel tumbuhan memiliki sifat dasar yang disebut totipotensi sel. Sifat totipotensi sel ini merupakan sifat sel yang mampu menjadi individu baru yang utuh jika berada pada lingkungan yang sesuai. Teori ini berdasarkan teori sel yang dikemukakan pertama kali oleh Jakob Schleiden dan Theodor Schwann (1838-1839). Berdasarkan teori tersebut, jika sebuah sel berada dalam kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan, sel tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

Sel tumbuhan memiliki sifat totipotensi yang lebih besar dibandingkan sel hewan. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan masih terdapat sel atau jaringan yang belum terdiferensiasi, yaitu jaringan yang bersifat meristematik atau jaringan meristem serta jaringan dasar (jaringan parenkim) yang masih bersifat meristematik.

Berdasarkan teori totipotensi sel maka lahirlah suatu teknik reproduksi vegetatif baru yang disebut teknik kultur jaringan. Perkembangan kultur jaringan tumbuhan lebih maju dibandingkan pada hewan. Kultur jaringan di dunia maupun Indonesia saat ini lebih berorientasi untuk produksi tanaman pangan dan industri.

Teknik kultur jaringan ini dalam pelaksanaannya merupakan suatu metode untuk mengisolasi (mengambil) bagian tumbuhan, seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan, dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik (bebas hama dan penyakit). Sifat tanaman hasil kultur jaringan akan sama seperti induknya.

1. Jenis Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan

Perkembangan teknik jaringan telah menghasilkan teknik kutur jaringan baru dengan tujuan yang berbeda - beda. Selain itu, jenis eksplan (sel atau jaringan asal) yang digunakan juga berbeda. Berbagai teknik kultur jaringan tersebut di antaranya sebagai berikut (Hendaryono dan Wijayani, 1994: 29).

a) Jenis kultur jaringan Meristem culture, yaitu  jenis teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan (bagian tanaman) dari jaringan muda atau meristem.
b) kultur jaringan Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari serbuk sari atau benang sari.
c) Kultur jaringan Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari protoplasma (sel hidup yang telah dihilangkan dinding selnya).
d) Kultur jaringan Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman dengan membuat varietas baru.
e) Kultur jaringan Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman yang mempunyai sifat baru.

2. Syarat Kultur Jaringan Tumbuhan

Agar berhasil dengan baik ketika akan melakukan kultur jaringan, terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berkut.

a) Pemilihan eksplan Kultur jaringan
Eksplan adalah bagian dari tanaman yang digunakan dalam kulturisasi. Eksplan ini menjadi bahan dasar bagi pembentukan kalus (bentuk awal calon tunas yang kemudian mengalami proses pelengkapan bagian tanaman, seperti daun, batang, dan akar). Sebagian eksplan sebaiknya dipilih pucuk muda tanaman dewasa yang diketahui asal-usul dan varietasnya, tidak terinfeksi penyakit, dan jenisnya unggul.

b) Penggunaan media Kultur jaringan yang cocok
Media yang cocok memengaruhi pertumbuhan eksplan yang telah ditanam untuk menjadi plantlet (tanaman kecil). Media yang baik, harus memenuhi syarat nutrisi yang diperlukan eksplan untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, di dalam media kultur jaringan ditambahkan berbagai macam mineral, vitamin, sumber karbohidrat, dan zat pengatur tumbuh (hormon)

Gambar 1. Laminar air flo cabinet. Alat ini dapat menghindarkan kontaminasi pada alat dan bahan yang telah steril.


c) Keadaan Kultur jaringan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik.
Semua tahapan yang dilakukan dalam kultur jaringan harus dilakukan secara aseptik. Hal ini guna menghindari kontaminasi oleh jamur maupun bakteri. Oleh karena itu, sterilisasi eksplan ke dalam medium dilakukan di dalam laminar air flow cabinet (Gambar 2.15) untuk mencegah kontaminasi. Penyimpanan kultur juga harus di dalam ruangan dengan suhu, pencahayaan, dan pengaturan udara yang baik.

3. Proses Kultur Jaringan Tumbuhan

Salah satu tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan kultur jaringan adalah anggrek. Sekarang, amati tahapan-tahapan proses yang dilakukan dalam teknik kultur jaringan pada gambar gambar berikut ini :

Gambar 2. Proses kultur jaringan 1
Eksplan kultur jaringan distrelilisasi kemudian dicuci dengan air steril.


Gambar 3. Proses kultur jaringan 2
Eksplan kultur jaringan ditanam pada media yang terbuat dari agar dilengkapi dengan unsur makro dan mikro.


 Gambar 4. Proses kultur jaringan 3
Setelah ditanam, eksplan kultur jaringan diletakkan di ruangan yang terkontrol suhu dan penyinarannya.

Gambar 5. Proses Kultur jaringan 4
Subkultur dilakukan beberapa kali sampai eksplan tumbuh menjadi seedling kultur jaringan.

 Gambar 6. Proses Kultur jaringan 5
Seedling kultur jaringan dikeluarkan dari botol dan akar dibersihkan dari agar dengan air bersih.

Gambar 7. Proses Kultur jaringan 6
 Seedling kultur jaringan ditanam ke dalam potpot kecil dan letakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Gambar 8. Proses Kultur jaringan 7
Setelah seedling kultur jaringan tumbuh kuat, perlahan-lahan pindahkan ke tempat yang langsung terkena matahari.

 4. Manfaat dari Kultur Jaringan Tumbuhan

Kultur jaringan memiliki manfaat yang besar bagi manusia sesuai fungsinya. Melalui kultur jaringan ini, dapat dibudidayakan tanaman yang memiliki sifat sama dengan induknya. Tentu saja sifat yang diinginkan ini sifat yang unggul, contohnya saja pada wortel. Para petani menginginkan wortel yang berukuran besar dan berwarna menarik. Melalui teknik kultur jaringan, dapat diperoleh tanaman seperti itu. Syaratnya tentu saja mengambil eksplan dari induk yang memiliki sifat unggul tersebut.

Kultur jaringan sangat membantu perkembangan pertanian di Indonesia. Kultur jaringan dapat membantu menyediakan bibit pertanian dengan cepat. Petani anggrek di Indonesia misalnya, sangat terbantu dengan adanya kultur jaringan. Kini, untuk membiakkan anggrek petani tidak perlu lagi menunggu muncul tunas untuk memperbanyak tanaman. Dengan pengetahuan tentang totipotensi tanaman yang dimanfaatkan melalui kultur jaringan, dapat dilakukan perbanyakan tanaman anggrek secara cepat. Bagaimana dengan tanaman pertanian dan industri lainnya? Dapatkah Anda menyebutkan contoh manfaat kultur jaringan lainnya?

Jumat, 17 Februari 2012

cerpen antara cinta dan persahabatan


Pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.

“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku.
“Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk.
“Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.
“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”,
“Iya tapi cepat ya” pintanya.
                    
Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakekku.
“Wah dingin ya.” kataku pada temanku.
“Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.

Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai.

“Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” ajakku padanya.
“Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” paksanya.
“Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” jawabku malas. “Terserah kamu aja deh.” jawabnya sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.

“Ano!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dengan tersenyum manis. Sepertinya aku mengenalnya. Setelah dia mendekat aku baru ingat.

“Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella adalah teman satu SD denganku dulu, kami sudah tidak pernah bertemu lagi sejak kami lulus 3 tahun lalu.
Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya yang bekerja disana.

“Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya padaku.
“Bella kan?” tanyaku padanya.
“Yupz!” jawabnya sambil tersenyum padaku.

Setelah kami ngobrol tentang kabarnya aku pun memanggil Ivan.

“Van! Sini” panggilku pada Ivan yang sedang asyik bermain basket.
“Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas.
“Ada yang dateng” jawabku.
“Siapa?”tanyanya lagi,
“Bella!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik.
“Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu seneng!”.

Akhirnya Ivan pun datang menghampiri aku dan Bella.Dengan heran ia melihat kearah kami. Ketika ia sampai dia heran melihat Bella yang tiba-tiba menyapanya.

“Bela?” tanyanya sedikit kaget melihat Bella yang sedikit berubah.
“Kenapa kok tumben ke Jogja? Kangen ya sama aku?” tanya Ivan pada Bela.
“Ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku”

jawabku sambil menatap wajah Bela yang sudah berbeda dari 3 tahun lalu.
“Bukan aku kesini mau jenguk nenekku.” jawabnya.
“Yah nggak kangen dong sama kita.” tanya Ivan sedikit lemas.
“Ya kangen dong kalian kan sahabat ku.” jawabnya dengan senyumnya yang manis.

Akhinya Bella mengajak kami kerumah neneknya. Kami berdua langsung setuju dengan ajakan Bela. Ketika kami sampai di rumah Bela ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun.

“Bell, ini siapa?” tanyaku kepadanya.
“Kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku.” jawabnya.
“Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya.”.
“Dasar pikun!” ejek Ivan padaku.
“Emangnya kamu inget tadi?” tanyaku pada Ivan.
“Nggak sih!” jawabnya malu.
“Ye sama aja!”. “Biarin aja!”.
“Udah-udah jangan pada ribut terus.” Bella keluar dari rumah membawa minuman.
“Eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke mall nggak?” tanyanya pada kami berdua. “Kalau aku jelas mau dong! Kalau Ivan tau!” jawabku tanpa pikir panjang.
“Ye kalau buat Bella aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget.” ejek Ivan padaku.

“Maaf banget Bell, aku nggak bisa aku ada latihan nge-band.” jawabnya kepada Bella.
“Oh gitu ya! Ya udah no nanti kamu kerumahku jam 4 sore ya!” kata Bella padaku.
“Ok deh!” jawabku cepat.

Saat yang aku tunggu udah dateng, setelah dandan biar bikin Bella terkesan dan pamit keorang tuaku aku langsung berangkat ke rumah nenek Bella. Sampai dirumah Bella aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Bella pun keluar dan mempersilahkan aku masuk.

“Eh ano sini masuk dulu! Bellanya baru siap-siap.” kata beliau ramah.
“Iya tante!” jawabku sambil masuk kedalam rumah.

Ibu Bella tante Vivi memang sudah kenal padaku karena aku memang sering main kerumah Bella.

“Bella ini Ano udah dateng” panggil tante Vivi kepada Bella.
“Iya ma bentar lagi” teriak Bella dari kamarnya.

Setelah selesai siap-siap Bella keluar dari kamar, aku terpesona melihatnya.

“Udah siap ayo berangkat!” ajaknya padaku.

Setelah pamit untuk pergi aku dan Bella pun langsung berangkat. Dari tadi pandanganku tak pernah lepas dari Bella.

“Ano kenapa? Kok dari tadi ngeliatin aku terus ada yang aneh?” tanyanya kepadaku. “Eh nggak apa-apa kok!” jawabku kaget.

Kami pun sampai di tempat tujuan. Kami naik ke lantai atas untuk mencari barang-barang yang diperlukan Bella. Setelah selesai mencari-cari barang yang diperlukan Bella kami pun memtuskan untuk langsung pulang kerumah.
Sampai dirumah Bella aku disuruh mampir oleh tante Vivi.

“Ayo Ano mampir dulu pasti capek kan?” ajak tante Vivi padaku.
“Ya tante.” jawabku pada tante Vivi.

Setelah waktu kurasa sudah malam aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah aku ganti baju aku makan malam.

“Kemana aja tadi sama Bella?” tanya ibuku padaku.
“Dari jalan-jalan!” jawabku sambil melanjutkan makan.

Selesai makan aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Tetapi aku terus memikirkan Bella. Kayanya aku suka deh sama Bella.

“Nggak! Nggak boleh aku masih kelas 3 SMP, aku masih harus belajar.” bisikku dalam hati.

Satu minggu berlalu, aku masih tetap kepikiran Bella terus. Akhirnya sore harinya Bella harus kembali ke Bandung lagi. Aku dan Ivan datang kerumah Bella. Akhirnya keluarga Bella siap untuk berangkat. Pada saat itu aku mengatakan kalau aku suka pada Bella.

“Bella aku suka kamu! Kamu mau nggak kamu jadi pacarku” kataku gugup.
“Maaf ano aku nggak bisa kita masih kecil!” jawabnya padaku.
“Kita lebih baik Sahabatan kaya dulu lagi aja!
”Aku memberinya hadiah kenang-kenangan untuknya sebuah kalung.

Dan akhirnya Bella dan keluarganya berangkat ke Bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti Bella. Aku berharap persahabatan kami terus berjalan hingga nanti.. ^_^

Sabtu, 11 Februari 2012

drama versi bahasa jawa 6 tokoh


JAKA TARUB DADI DUDA
Dina Jemuah…
Suasana sore wis mulai cerah.Udan sing mikine gede….benget be wis mandeg.Srengengene wis mulai katon.Eh…ditambah ana pelangi mentongol neg sisi kulon.Jerene wong-wong tah angger ana pelangi,berarti arep ana bidadari sing arep adus neng bumi.Tapi…bener orane ya mbuh ora ngerti.
Selot sowe…bit…semribit ana ambu-ambuan wangi pisan.Ana apa ya?Suara kemrincing…kemrincing genah epor sekang sisi kulon.
ADEGAN KE I
Byur…Byur…Byur…
Widadari Abang          : “ Cihuy…Asik…bisa adus maning.Jen banyune seger pisan.
Wis seminggu ora adus,awake pada pliket,lah jan…segerepol pokoke lah…”
Widadari Jambon        : “ Tela iya koh,segere poll.Tapi angger aku ya ora kayak ko.Ko tah dadi Widadari ora tau adus.Mbok siki neng kayangan wis ana pemandian umum.Ora ngerti si…Katro Banget!!!
Widadari Kuning         : “ Ih…ya ampyun… sapa kue sing jarang adus.ngisin-isina banget dadi widadari.Masa widadari jarang adus.Kyeh…contoh akyu ya…Saben dina ora tau lat Manycure Pedycure.Jen…ambume mbok wangi pisan kaya kiye…”
Widadari Ijo                : “ Lah…ya wis.Anu kaya kue be debahas.Nyong sing pada bae kaya Abang jarang adus be meneng bae koh…”
Widadari Abang          : “Duh…Ijo,dadi aku ana batire???Ha…ha…ha…Tos disit yuh…(tos..!!tos..!!tos..!!)
Widadari Ijo                : ” Tos…!!!”
Widadari Kuning         : ” Ya…ampyun…anu kaya kue be debanggakna.Mbok Jijai ngerti!!Oh…ya,ngomong-ngomong si Ungu,Biru,karo Nila lagi nengendi ya?koh kawit mau ora katon.”
Widadari Jambon        : ” Oh…kae wong telu.Ngeneh ya tek omongi.Si Ungu mau wis ijin arep konser disit.Si Biru lagi masak nggo baginda Raja.Trus Si Nila lagi mojok karo pacare.Miki wis tek jeki malah ora gelem bae.Jere mbok kesetrum.”
Widadari Abang          : ” Ya…iya lah.Angger de jek ya mengko kesetrum.”
Widadari Jambon        : “ Huh…Oon banget sih.Maksude aku kweh…Si Nila intine ora gelem melu ngeneh lah.Jere wis ana simg ngejeki shoping.”
Widadari Kuning         : “ Ow…dadi kaya kuwe…”
Neng Prapatan…
ADEGAN KE II
Jaka Tarub                   : ” Le…le…le…”
Jaka Tole                     : ” Apa lah…nyong ora budeg.Nyeluki bae.Nyong wis krungu.Ana apa janen.”
Jaka Tarub                   : ” Gyeh…wetenge aku lara banget,mules…mau esuk kakeen mangan sambel.Batiri boker neng kali yuh.”
Jaka Tole                     : ” Jen…wis gedene semono,ming kali be njaluk debatiri.Kecing temen.”
Jaka Tarub                   : “ Lah,aja kaya kuwe lah.Ming batir book…Ayuh lah…”
Jaka Tole                     : “ Emoh lah.Mbatiri ko ming kali.Mbatiri kweh angger ming kota,shoping,cuci mata apa kepriben.Mbatiri koh ming kali.Bebeh temen.”
Jaka Tarub                   : “ Oh…kaya kuwe ora gelem mbatiri.Ya wis,mangsa oraha angger neng kali ana sing bening-bening,arep ora tek wei ngerti.”
Butul neng kali…
ADEGAN KE III
Jaka Tarub                   : “ Aduh jan lega.… pisan…..eh tapi kayta ana sing sejen ya,deneng mambu wangi ana apa ya?kayane ambune sekang kulon.Jajal tek tiliki lah.
Wualah-wuualah apa nyong ora salah weruh,kae widadari lagi pada adus….ce…ce….ce….bening pisan kena nggo cuci mata kiye tah,tombo ngantuk.!!!!!!!!!
Oh ya aku duwe ide cemerlang,tek jukut lah salah siji slendange,talih ora teyeng bali.
Jaka Tarub njukut slendang sing jambon
ADEGAN KE IV
Widadari Ijo                : ”Kanca-kanca ayuhlah pada bali maring kayangan,kayane aduse wis cukup,wis keset kiye koh….”
Widadari Kuning         : “ Aduh biyung,nyong esih kepengin siblon,dela maning nin…..”
Widadari Abang          : “ Tapi kayane wis sore loh,angger domaih Bapa tua kepriHow…..?”
Widadari Jambon        : “ Ya wis lah mayuh pada ngandang…..”
Eh…..Slendange nyong neng endi ya?deneng Raib?”
Widadari Kuning         : “ Tape deh….miki mbok wis de selah ngkono lah,degolet maning jajal?”
Widadari Jambon        : “ Wis koh tapi ne ora nana,kepriHow yah,mengko nyong ora teyeng bali kepriwe biyunge-biyunge,……”
WidadariAbang           : “ Ayuh cepetan wis sore mbok,Aku,Ijo karo Kuning bali disit nin..”
Widadari Jambon        :” La nyong Keprihow neng kene,masa nyong detinggal dewekan?moh lah….moh…”
Widadari Ijo                : “ Yaw is lah.Trima bae nasibe ko.”
Widadari Kuning         : “ Mbon,aku pada bali disit ya…I’m sorry Good By….Sorry dory Stroberi Ya….”
Widadari Jambon akhire detinggal dewekan.Langka sing gelem mbatiri……
Ijik-ijik….Jaka Tarub teka kaya dadi pahlawan bae….
ADEGAN KE V
Widadari Jambon        : “Hikk…hikss…hiks…slendange nyong nengendi lah… kepriwe kiye…biyungelah…bapane….”
Jaka Tarub                   : “ Eh…Cah ayu,kenang apa nangis neng kono dewekan.Wis gedene semono masa nangis.Apa ora isin…”
Widadari Jambon        : “ Slendange inyong ilang.”
Jaka Tarub                   : “ Deneng bias ilang sich…”
Widadari Jambon        : “ Hah!!!!Sapa kuwe sing takon.Deneng langka wujude.”
Jaka Tarub                   : “ Kiye aku neng kene.Nylinguk mburi ya….”
Widadari Jambon        : “ Subhanalloh….!!!Rika sapa??Deneng ijik-ijik bisa neng kono.”
Jaka Tarub                   : ” Oh…Ko ora ngerti aku ya..?Ya wis,perkenalken,Aku Jaka Tarub.Pemuda sing paling cakep,paling ganteng,paling joss neng desa kiye,kaya kuwe.Nah siki giliran aku sing arep takon.Cah ayu dewek jenenge sapa,truz bisane neng kene anu kepriben critane.”
Widadari Jambon        : ” Dadi rika Jaka Tarub.Anu sing cokan nggaweni tarub angger ana manten ya…?”
Jaka Tarub                   : ” Sembarangan…Kiye Jaka Tarub,udu tukang nggaweni tarub.”
Widadari Jambon        : ” Oh…kaya kuwe.Ya wis,giliran aku yah.Aku kuwe Widadari Jambon.Nama bekenne Nawang Sasi.Aku teka sekang khayangan.Tapi sing dadi masalah,siki aku ora teyeng bali khayangan.Soale slendange aku ilang.”
Jaka Tarub                   : ”Ow…dadi kaya kuwe critane.Melasi temen…Ya wis,siki ko melu ksro aku bae yuh.”
Widadari Jambon        : ” Melu maring ngendi lah.”
Jaka Tarub                   : ” Aja kakeyen takon si ngapa.Gari melu bae koh.Apa ko gelem tek tinggal dewekan neng kene.Hayuh…gelem ora?Mbok cokane angger wengi-wengi ana sing ngawe-awe.”
Widadari Jambon        : ”Apa iya..!!!Lah ya emong.”
Jaka Tarub                   : ” Ya wis,mangkane melu aku bae.Sante bae..arep ora de apak-apakna ora.”
Widadari Jambon        : “ Cak lho..!!!Ya wis,siki aku melu sampeyan.Tapi angger sampeyan macem-macem,tek tutuk lho…”
Jaka Tarub                   : “ Iya lah…”
Sa’wise kaya kuwe,Widadari Jambon akhire melu Jaka Tarub.Mbarang wis
Suwe…akhire Jaka Tarub karo Widadari Jambon pada seneng-senengan.
Banjur,akhire pengantenen.Lan akhire dikaruniai anak lanang.
ADEGAN KE VI
Para Widadari sing maune pada bali khayangan teka maning.Para Widadari
Kuwe olih perintah sekang Papih Raja supaya njemput Nawang Sasi bali.
Widadari Kuning         : ” Mbon…Kepriwe kabare?Apik-apik bae mbok? Lawas ora ketemu ya…”
Widadari Jambon        : ”Eh…Abang,Ijo,Kining.Aku apik-apik bae neng kene koh.Priwe kabare ko pada.Waras kabeh mbok.Kabare papih raja kepriwe?
Widadari Ijo                : ”Aku karo kanca-kanca neng kana ya pada asih waras kabeh.”
Widadari Abang          : ”Jen Aku tah heran karo ko.Bisane betah neng bumi.Ana apa janen.”
Widadari Jambon        : ”Gyeh,tek critakna ya,Aku neng kene ketemu karo cowo sing ganteng banget.Jenenge Jaka Tarub.Kae sing nulungi aku pas aku detinggal neng ko pada.Trus siki aku wis mbojo karo Jaka Tarub, malah siki aku wis duwe anak lanang siji.Ya gantenge ora kalah kaya bapane.Jenenge Jaka Tajam.Di jukut sekang Ta sing berarti Tarub,Jam berarti Jambon.Keren mbok.
Widadari Abang          : ”Ow…kaya kuwe critane.”
Widadari Jambon        : ” Nah,ngomong-ngomong ko pada janen ming ngeneh dalam rangka apa?Tumben teka ngeneh.”
Widadari Kuning         : ” Kaya kiye critane.Aku,Ijo,karo Abang diutus neng papih raja supaya njemput ko bali khayangan.Nggo ngapa urip neng kene.Ora kepenak ora.Asih mending urip neng khayangan.Apa-apa ana.”
Widadari Jambon        : “ Tapi pangapura ya kanca-kanca.Aku ora bisa melu ko pada.Soale aku wis betah neng bumi.Maningan mengko nasibe anak bojone nyong kepriwe.Aku asih kepengin neng kene.”
Widadari Ijo                : ” Dadi kye nyong sia-sia ming ngeneh.Aja kaya kuwe sih ngapa?”
Widadari Jambon        : “ Sepisan maning pangapura lah ya.Aku ora bisa.”
Widadari Kuning         : ” Ya wis angger kaya kuwe karepe ko.Tapi aku pada asih tetep ngarepna ko balik khayangan maning.Aku arep ora maksa.Sing penting ko seneng nyong ya melu seneng.”
Widadari Jambon        : ” Makasih ya…wis pada pengertian karo aku.”
Widadari Abang          : ” Ya wis,yuh pada bali.Wis sore kyeh.Mendung maning.Mengko neng ndalan kudanen kepriwe.”
Widadari Kuning         : ”Mbon,aku bali ya…Da…dah……”
Para widadari kuwe akhire bali khayangan.Tapi Widadari Jambon tetep ora gelem bali.
Neng Ngumah………..
ADEGAN KE VII
Jaka Tarub                   : ” Yang….Gawekna wedang kopi ngeneh.Sore-sore kaya kiye kayane asik pisan medang kopi.”
Widadari Jambon : ” ya.Sabar.”
Jaka Tarub                   : ” Pancen angger rejeki ora gadang mingendi-ngendi.Bisa olih widadari sing ayu mbok apa ora josss pisan.Angger ganu ora tek jukut slendange,ndean aku ora bisa urip seneng kaya kiye.Tapi aja nganti Si Nawang ngerti.Angger ngerti brabe kyeh.Bisa kabur balik khayangan maning.Mengko aku dadi duda.Sorry ya…”
Widadari Jambon        : ” Jen…bapake,karepe aben sore medang…bae.Apa ora bosen.”
Jaka Tarub                   : ” Ya ora koh.Wong sing nggawekna be bojone nyong sing paling….ayu.Jen,ayu pisan pokoke lah.”
Widadari Jambon        : ” Bapake tah senenge gombal lho…mesti anu ana karepe.”
Jaka Tarub                   : ” Ngerti Bae.”
Widadari Jambon        : ” Oh ya Pak.Berase wis entong.Ngesuk adange kepriwe?”
Jaka Tarub                   : “ Mbok beras sing wingi asih.Sedela temen entonge.”
Widadari Jambon        : “ Asih jeer sinten.Wong wis bersih klimit koh.”
Jaka Tarub                   : “ Oh ya,neng lumbung beras pedangan sebelah kulon toli asih ana berase.Wingi ana kiriman beras sekang kang Daslam.”
Widadari Jambon        : “ Jajal tek tiliki ya Pak.”
Jaka Tarub                   : ”Ya nganah.”
Neng lumbung beras kuwe,ijik-ijik Widadari Jambon nemu slendang warna
Jambon.Mirip kaya slendange sing ganu ilang.Widadari Jambon curiga,apa
Iya, Jaka Tarub sing njukut slendange.
Widadari Jambon kesuuuuh…pisan.
ADEGAN KE VIII
Widadari Jambon        : “ Pak, aku arep takon.Penting benget!!!Kye masalah slendange nyong sing ganu ilang.Pak,kenapa bisa slendange aku ana neng lumbung wadah beras?Andang-andang,Bapak sing njukut slendange aku ganu ya…???
Jaka Tarub                   : ”Hah…slendang?Slendang apa?Aku ora ngerti.”
Widadari Jambon        : “ Lah…usah mungkir.Ngaku bae Pak.Aku bener-bener kecewa karo bapak.Wis tek bela-belani ora balik khayangan,eh ternyata sing njukut slendange aku ganu malah wong sing paling aku tresnani.
Teganya….teganya….teganya…
Jaka Tarub                   : ” Pangapurane Yang…Aku bener-bener njaluk pangapura.Aku ora ngerti bakalan kaya kiye akhire.”
Widadari Jambon        : ”Pak…aku kuciwa…kuciwa.Sedih atiku…”
Aku ora bisa kaya kiye terus.Aku wis dilomboni.Aku kudu lunga sekang ngene.Pak,tulung jaga Jaka Tajam sing bener.Aku titip tulung derumat.Aja ngasi kurangen pangan.Wis…Aku lunga ya…Slamat tinggal…..
Jaka Tarub                   : ” Yang….aja lunga lah…aja tinggalna aku dewekan neng kene.Melasi Jaka Tajam.Masa aku dadi DUDA…..
He…he…Hiks…hiks….
Widadari Jambon akhire balik maring khayangan.Anak siji-sijine karo bojone
Detinggal lunga dewekan.Saben ana pelangi,Widadari Jambon ngintip
keadaane anake sekang langit.
Jaka Tarub banjur dadi DUDA……………………   

“TAMAT